1. |
(Introduksi) Katarsis
02:51
|
|||
Melancarkan kata-kata,
Mati dan bangkit kembali
Dari pilu dan tragedi
Berpeluh tanah di dahi
Disaksikan tiga martir
Yang menjaga zaman akhir
Menepik pedang sang raja
Terjaga menopang malam
Menenggak ramuan abadi
Bercawan tengkorak Allin
Begitu pongah, aku
Bangkit dan menolak mati
Tergopoh menuju altar,
‘Tuk menjadi nomor dua
Di bawah serigala tua
Yang akan segera binasa
Mati dan bangkit kembali
Bangkit dan menolak mati
Mati dan bangkit kembali
Bangkit dan menolak mati
|
||||
2. |
Berapi-api
02:37
|
|||
Gerbang terbuka lebar, geliat sangar
Mata terbelalak, amarah berkibar
Rentetan peluru
Belenggu mencekik
Selama ini aku
Hidup tapi mati
Lejar menerkam, perlahan sedu sedan
Tak jua guna meringis dan tertekan
Membalik kondisi,
Sekarang aku berapi-api
Membalik kondisi,
Sekarang aku berapi-api
Kepalan tangan menghujam rutinitas
Siapa yang mengganggu, kutendang keras
Diri kian meranggas,
Kendali lepas
Menggertak dalam tegas,
Hey, ini bukan lapas
Tolak tunduk, takkan pernah terjilat
Hari-harimu akan kubuat pekat
Panas dan beringsang,
Selamanya aku berapi-api
Panas dan beringsang,
Selamanya aku berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
Berapi-api
|
||||
3. |
||||
Lantai dansa
Buih neraka
Dari mulutku, keluar
Sumpah serapah
Pijar cahaya
Bias surga
Lewat mata kusaksikan
Bangkai penjalang
Ocehan tak berisi
Ingin jadi Nikki Sixx
Sesap bulir
‘Ku menuju gua durga
Dentum liar
Bising belaka
Wacana sampah, yang ada
Bersenang-senang
Kita binatang
hilang kemudi
Pemuda belati
Komunal, kugilas kencang
Pikiran tak berinti
Satu strip terakhir
Menuju nihil
Pesta pora lahap kemuakan
Lenyap pucat pasi
Genderang duniawi
Tenggak satu lagi
Anggur kucurahi
Lenyap pucat pasi
Genderang duniawi
|
||||
4. |
218
05:34
|
|||
Abu dan darah,
merobek transendensi
Mulai merekah,
hitam legam nan ngeri
Kekacauan, nama
tengah dunia ini
Manifesto,
si anti-teologi
Mencari pembebasan
218
Di ruang sepi,
buka grimoire kembali
Ambil senapan,
arahkan tepat di dahi
Pilihan bulat, final,
tanpa interupsi
Dihina orang hidup,
dikutuk orang mati
Melampaui batasan
218
Abadiah
Hunus pedang yang terlepas
Maha Gelap
Temui 'ku di persimpangan
Menembus kegelapan
218
Antikosmik menggema
218
Kau terjebak di dalam gelap
Mengintip surga yang gamang
Enam dawai teriris resah
Mahakali yang terlupa
Menapaki tanah terbakar
Mencari damai dalam gelap
Lalu bangga dan kau terlaknat
Dianggap sebagai pahlawan
Simbol bintang dibalik
Melawan algojo di gerbang fana
Tebas gertak hantamkan
218
|
TARUK Bandung, Indonesia
Indonesian metal/punk band consists of Karel (vocal), Bobby (guitar), Rian (guitar), Boy (bass), and Adul (drum).
Streaming and Download help
If you like TARUK, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp